Senin, 31 Desember 2007

Manajemen Diri


Oleh : Oki Oktavia (رءيسة المعهد)

NYADAR nggak seh? Tiap hari peluang–peluang untuk gapai semua mimpi kita jadi nyata itu datang dan ngetuk pintu kita. Hanya saja nggak semua orang bukain pintu dan mempersilakan “Bpk. Peluang” masuk, tapi malah nganggep dia orang yang lagi minta sumbangan lalu kita cuekin dan blaga nggak liat pula, sampe peluang itu pergi tanpa permisi. Lalu kita pun baru nyesel dan bahkan uring-uringan setelah peluang menghilang.

Kalo kita perhatiin, di antara “kaburnya” peluang kesuksesan adalah hobi nyia-nyiain waktu, saat peluang datang pagi-pagi kita nyuekin dia sampe sore, ketika peluang nyamper di saat kita sekolah, kita malah biarin dia sampe kita kuliah, kala peluang nongkrong di depan mata, kita malah buang muka dengan ngelakuin hal yang beneran nggak perlu. Padahal Allah SWT. udah nasihatin kita, firman Allah SWT. : “Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkanmu, meskipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh" (QS. AN-Nisa’ 4.77:78).

Lho kok jadi nyambung ke kematian seh? Kan syereeem. Ya, iya laaah! Kalo kita bahas waktu pasti nyangkut-nyangkutnya ke yang namanya “MATI”, soalnya sama aja kita bahas jatah waktu kita ngisep Oksigen di dunia, kan? Dan apakah kita tahu kapan kita “dipanggil pulang”? bisa aja besok, nanti malem/jangan-jangan sejam lagi kita….? Tapi jangan pesimis geto, donk’s! Mati itu sebenernya nggak usah ditakuti, tapi kudu diadepin sepenuh hati dan bikin gimana caranya biar mati kita khusnul khotimah.

Kata Oom Dwight Thompson: loe-loe pada bisa ngabisin kehidupan dengan cara apaan aja yang loe-loe pengen, tapi loe-loe cuma bisa ngbisin hidup cuma sekali, nggak lebih!

KENAPA KITA KUDU BENER-BENER MANFAATIN WAKTU:
1. Nggak bakal balik lagi;
Seperti yang kita tahu di dunia nyata nggak ada yang namanya mesin waktunya si Doraemon, makanya gunain kesempatan waktu yang dikasih Allah SWT. kepada kita sebaik mungkin.

2. Cepat berlalu;
Kecepatan waktu itu melebihi samberan kilat (abangnya gledek, anaknya petir) karena saat kilat berlalu, waktu udah berubah dan waktu itu tak pernah singgah (apalagi nongkrong) dan juga kecepatan waktu itu tak dapat diungkap (saking cepetnya).

3. Paling berharga;
Kata orang barat (inget! bukan Jawa Barat, Papua Barat apalagi Cirebon Barat) “Time is Money”, kenapa mereka-mereka orang berkata seperti itu, because mereka-mereka orang nganggep setiap detik itu amatlah berharga. “Setiap orang yang sukses ia memiliki alat jaring untuk meraih serpihan dan potongan-potongan waktu” (DR. Manden).

4. Paling sadis;
Beda sama orang Arab yang amat mentingin waktu dalam, pepatah mereka yang se-ilaihim “Waktu Bagai Pedang” jadi siapa orang bin barang siapa yang nggak bisa “mainin” jalannya waktu, maka waktu itu akan nebas ntu orang sampe terbunuh dengan jauh berlalunya waktu hingga muncratlah “darah penyesalan”.

Tidak ada komentar: